<p>Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu pemeriksaan penting dalam kehamilan. Pemeriksaan tersebut bermanfaat untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan. </p> <p>Ibu hamil secara ideal melaksanakan pemeriksaan kehamilan maksimal 13 sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu :</p> <ul> <li> <ul> <li>1x pada trimester I atau K1 (kehamilan <14 minggu),</li> <li>1x pada trimester II atau K2 (14-28 minggu), dan</li> <li>2x pada trimester III atau K3 (28-36 minggu dan diatas 36 minggu).</li> </ul> </li> </ul> <p>Adapun jenis pemeriksaan Laboratorium yang biasa dilakukan selama kehamilan adalah:</p> <p>1) Pemeriksaan golongan darah</p> <p>2) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)</p> <p>3) Pemeriksaan protein dan urin</p> <p>4) Pemeriksaan kadar gula darah</p> <p>5) Pemeriksaan darah Malaria (jika tinggal di daerah endemis atau dicurigai mengidap penyakit Malaria)</p> <p>6) Pemeriksaan tes Sifilis</p> <p>7) Pemeriksaan HIV</p> <p>8) Pemeriksaan Hepatitis</p> <p>9) Pemeriksaan BTA (jika dicurigai mengidap atau kontak dengan orang pengidap penyakit TBC)</p> <p>Pemeriksaan laboratorium selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk deteksi dini dan terapi penyakit yang dapat membahayakan ibu dan calon bayi dalam kandungan.</p>
Pemeriksaan Laboratorium dalam Kehamilan
14 Jul 2023